RIRS RS Roemani Semarang | Tindakan Batu Ginjal Tanpa Sayatan
- 06 November 2025
- 11
Perayaan tahun baru sering diwarnai dengan makanan lezat yang menggugah selera, mulai dari makanan berat hingga camilan manis. Namun, pola makan yang tidak teratur, ditambah dengan konsumsi berlebihan makanan berminyak, pedas, atau tinggi gula, bisa memicu gangguan pencernaan. Gejalanya meliputi mual, muntah, diare, atau bahkan sembelit.
Mengapa sering terjadi? Banyak orang cenderung mengabaikan kebutuhan tubuh mereka, seperti mengatur porsi makan dan minum cukup air putih, karena terlalu asyik menikmati momen perayaan.
Solusi:
Saat malam pergantian tahun, udara cenderung lebih dingin, terutama jika Sobat Roemani merayakan di luar ruangan. Ditambah lagi, kerumunan besar menjadi tempat ideal untuk penyebaran virus seperti flu dan batuk. Akibatnya, banyak orang mengeluhkan pilek, sakit tenggorokan, atau batuk beberapa hari setelah tahun baru.
Mengapa sering terjadi? Paparan udara dingin tanpa perlindungan yang memadai, serta interaksi dengan banyak orang dalam jarak dekat, meningkatkan risiko terinfeksi virus.
Solusi:
Tahun baru sering membuat orang begadang hingga larut malam, bahkan sampai pagi. Kurang tidur, ditambah dengan aktivitas yang padat selama perayaan, bisa menyebabkan tubuh kelelahan. Beberapa orang juga merasakan stres emosional akibat tekanan atau ekspektasi tinggi terhadap perayaan yang tidak berjalan sesuai rencana.
Mengapa sering terjadi? Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, energi terkuras habis, dan ini memengaruhi daya tahan tubuh serta kondisi mental.
Solusi:
Bagi mereka yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, perayaan tahun baru bisa menjadi momen berisiko. Konsumsi makanan tinggi garam, lemak, atau alkohol dapat memicu lonjakan tekanan darah. Ditambah lagi, stres emosional selama perayaan dapat memperburuk kondisi ini.
Mengapa sering terjadi? Kombinasi makanan yang tidak sehat dan tekanan mental menciptakan kondisi ideal bagi hipertensi untuk kambuh.
Solusi:
Kembang api dan petasan adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan tahun baru. Namun, tanpa pengawasan yang baik, penggunaannya bisa menyebabkan cedera, mulai dari luka bakar hingga kerusakan pada mata.
Mengapa sering terjadi? Penggunaan kembang api tanpa panduan keamanan yang jelas sering kali menjadi penyebab utama. Anak-anak yang bermain petasan tanpa pengawasan orang dewasa juga meningkatkan risiko cedera.
Solusi:
Selama perayaan, banyak orang lupa minum air putih dan malah lebih sering mengonsumsi minuman bersoda atau beralkohol. Kurangnya cairan dalam tubuh dapat memicu infeksi saluran kemih (ISK), yang ditandai dengan rasa nyeri saat buang air kecil atau anyang-anyangan.
Mengapa sering terjadi? Tubuh kekurangan cairan, sementara aktivitas fisik meningkat, sehingga memengaruhi fungsi ginjal dan saluran kemih.
Solusi:
Sambut Tahun Baru Lebih Sehat

Tidak ada Komentar