Setiap tanggal 4 Februari, dunia memperingati Hari Kanker Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker serta menggalang aksi global dalam pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan penyakit ini. Tahun 2025 menandai peringatan ke-25 sejak Hari Kanker Sedunia pertama kali dicanangkan oleh Union for International Cancer Control (UICC). Dengan mengusung tema United By Unique, peringatan tahun ini menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi kanker dengan berbagai pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan komunitas.
United By Unique, apa sih maksudnya???
Tema United By Unique yang diusung dalam Hari Kanker Sedunia tahun ini mencerminkan pentingnya menghargai keberagaman dalam upaya melawan kanker. Setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan kesehatan yang berbeda, namun dengan bekerja sama dan menghormati perbedaan tersebut, kita dapat menciptakan solusi yang lebih inklusif dan efektif.
Pendekatan yang lebih personal dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan kanker menjadi semakin penting dalam mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, komunitas medis, pasien, keluarga, serta pemangku kepentingan lainnya didorong untuk berkolaborasi dalam menyediakan akses perawatan yang merata, menghilangkan stigma terhadap penderita kanker, dan meningkatkan edukasi kesehatan di berbagai lapisan masyarakat.
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020, terdapat sekitar 19,3 juta kasus baru kanker dengan angka kematian mencapai 10 juta jiwa. Perkiraan menunjukkan bahwa pada tahun 2040, jumlah kasus kanker baru akan meningkat hingga 28,4 juta akibat berbagai faktor, termasuk pertumbuhan populasi, perubahan gaya hidup, serta meningkatnya harapan hidup.
Di Indonesia sendiri, kanker juga menjadi masalah kesehatan yang semakin serius. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2020 tercatat 396.914 kasus kanker baru. Lima jenis kanker yang paling umum terjadi di Indonesia meliputi kanker payudara (16,6%), kanker serviks (9,2%), kanker paru-paru (8,8%), kanker kolorektal (8,6%), dan kanker hati (5,4%).
Bagaimana sih pertumbuhan Kanker di Indonesia?
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kasus kanker di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan laporan GLOBOCAN, insiden kanker di Indonesia meningkat sekitar 8,8% setiap tahunnya. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ini meliputi pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, peningkatan polusi, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini. Selain itu, faktor urbanisasi yang pesat juga berkontribusi terhadap paparan zat karsinogenik dari lingkungan serta gaya hidup yang lebih banyak melibatkan konsumsi makanan olahan dan rendah serat.
Selain peningkatan jumlah kasus, angka kematian akibat kanker juga terus bertambah. Minimnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, biaya pengobatan yang tinggi, serta keterlambatan dalam diagnosis menjadi beberapa faktor utama yang menyebabkan tingginya angka mortalitas akibat kanker di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih besar dalam edukasi masyarakat, peningkatan fasilitas kesehatan, serta kebijakan yang lebih ketat terkait faktor risiko kanker.
Yuk Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker..
Salah satu faktor kunci dalam menangani kanker adalah deteksi dini. Banyak kasus kanker yang dapat diobati secara efektif jika ditemukan pada tahap awal. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin dan kesadaran akan gejala awal kanker sangat penting. Beberapa metode deteksi dini yang umum dilakukan antara lain:
Mamografi untuk kanker payudara
Pap smear untuk kanker serviks
Kolonoskopi untuk kanker kolorektal
Pemeriksaan CT scan atau MRI untuk kanker paru-paru dan organ dalam lainnya
Selain deteksi dini, pencegahan juga memainkan peran penting dalam menekan angka kasus kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sekitar 43% kasus kanker dapat dicegah melalui pola hidup sehat, seperti:
Menghindari konsumsi tembakau dan alkohol
Menerapkan pola makan sehat dengan konsumsi sayur dan buah yang cukup
Berolahraga secara rutin
Menghindari paparan zat karsinogenik, seperti polusi udara dan radiasi UV berlebihan
Mengikuti program vaksinasi, seperti vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks dan vaksin hepatitis B untuk mencegah kanker hati
Mitos dan Fakta tentang Kanker
Banyak kesalahpahaman mengenai kanker yang beredar di masyarakat. Salah satu mitos yang sering dipercayai adalah bahwa kanker selalu diturunkan secara genetik. Faktanya, hanya sekitar 5–10% kasus kanker yang disebabkan oleh faktor keturunan. Sebagian besar kanker dipicu oleh faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Mitos lainnya adalah bahwa kanker selalu berakibat fatal. Kenyataannya, banyak pasien kanker yang berhasil sembuh atau hidup dengan kualitas hidup yang baik setelah menjalani pengobatan yang tepat. Dengan berkembangnya teknologi medis, pengobatan kanker kini semakin canggih dan efektif, termasuk terapi imun, kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan.
Hari Kanker Sedunia menjadi momen penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata dalam upaya melawan kanker. Baik melalui pencegahan, deteksi dini, maupun penelitian ilmiah yang lebih lanjut, setiap langkah yang diambil dapat berkontribusi dalam mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker. Dengan memahami fakta yang benar dan menghilangkan mitos yang keliru, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan mendukung upaya global dalam menangani kanker.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan deteksi dini, RS Roemani menyediakan layanan Medical Check-Up (MCU) dan Women Medical Check-Up yang dirancang untuk membantu mendeteksi kanker sejak tahap awal. Dengan fasilitas medis yang lengkap serta tenaga profesional yang berpengalaman, RS Roemani berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat dalam upaya melawan kanker
Tidak ada Komentar