PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA, POLIKLINIK VCT DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG, LAYANAN KESEHATAN HIV/AIDS DI KOTA SEMARANG

RS Roemani, Semarang – Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Ditetapkannya peringatan tersebut dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia terhadap wabah penyakit AIDS yang sangat berbahaya bagi tubuh.

AIDS merupakan singkatan dari nama penyakit “Acquired Immune Deficiency” yang secara definisi merupakan suatu kumpulan gejala dan infeksi sindrom yang muncul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia lantaran terinfeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.

Hingga saat ini belum ada obat untuk infeksi HIV. Namun, dengan meningkatnya akses ke pencegahan, diagnosis, pengobatan dan perawatan HIV yang efektif, infeksi HIV telah menjadi kondisi kesehatan kronis yang dapat dikelola. Ketersediaan layanan-layanan tersebut memungkinkan orang yang hidup dengan HIV untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Seberapa bahayanya HIV dan AIDS pada daya tahan tubuh

AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV adalah jenis virus yang menyerang dan menghancurkan sel CD4 alias sel T.

Sel CD4 adalah jenis sel darah putih yang menjadi bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Fungsi utama dari sel CD4 adalah untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme berbahaya (bakteri, virus, parasit, jamur, dan sebagainya).

Salah satu bahaya serius yang mengintai orang HIV dan AIDS (ODHA) adalah macam-macam infeksi yang dinamakan dengan infeksi oportunistik.

Disebut oportunistik karena berbagai macam mikroba penyebab infeksi (termasuk bakteri, jamur, parasit, dan virus lainnya) muncul mengambil kesempatan selagi daya tahan tubuh sedang lemah-lemahnya.

Pasalnya dalam keadaan normal, kuman penyebab penyakit akan dapat mudah dilawan oleh sistem imun. Namun karena jumlah sel CD4 sudah sangat minim, tubuh akan kesulitan memberantas infeksinya. Komplikasi HIV/AIDS ini tidak dapat dilawan dengan mudah sehingga makin menurunkan kondisi kesehatan penderita dengan cepat.

Jenis infeksi yang rentan seperti infeksi selaput lendir, paru-paru, pencernaan, serta penyakit kelamin, penyakit kanker, bahkan sampai kematian.

Pencegahan HIV dan AIDS

Cara utama untuk mencegah penularan HIV adalah dengan menghindari segala hal yang berhubungan dengan perilaku berisiko, seperti berbagi alat suntik dan berhubungan seks tanpa pengaman. Dirangkum dari website Kementerian Kesehatan, pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

Pencegahan penularan melalui hubungan seksual

Pantang gonta ganti pasangan dalam berhubungan seks.

Setia pada pasanganmu

Menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS).

Mengobati pasangan seksual

Cepat menemukan dan mengobati kasus IMS (Infeksi Menular Seksual).

Pencegahan penularan melalui darah dan cairan tubuh

Menggunakan jarum suntik steril

Petugas kesehatan menerapkan kewaspadaan standar untuk menghindari kontak dengan darah dan cairan tubuh penderita HIV pada bagian tubuh yang mengalami lukaPencegahan penularan dari ibu ke janin

Dengan menawarkan tes IMS dan HIV kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dan memberikan obat ARV kepada ibu hamil dengan HIV.

Rumah Sakit Roemani sendiri memiliki layanan poliklinik untuk HIV/AIDS.

Poliklinik VCT di RS Roemani Muhammadiyah Semarang

Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menangani penyebaran HIV/AIDS (Depkes RI, 2006). VCT adalah proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidental (rahasia) dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV dan manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT)  merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV.

Jadi secara singkat VCT adalah  tes dan pemeriksaan sukarela dari kemungkinan terkena infeksi menular seksual (IMS) atau HIV/AIDS yang diberikan rumah sakit (RS) dan puskesmas dilakukan oleh seorang konselor VCT yang terlatih, yang dilakukan sebelum dan sesudah test darah untuk HIV di laboratorium.

Mengapa perlu adanya VCT ?

Tujuan utama VCT adalah untuk mendorong orang yang sehat, asimtomatik untuk mengetahui status HIV, sehingga mereka yang dapat mengurangi tingkat penularannya. VCT dapat menurunkan perilaku beresiko, terutama pada mereka yang telah dites dan dapat membantu beberapa program preventif di masyarakat.

Siapakah yang dapat memanfaatkan VCT ?

VCT terbuka untuk siapa saja, yang secara sukarela tanpa paksaan ingin memeriksakan dirinya terhadap status kesehatannya. Baik untuk orang yang sehat tanpa gejala HIV (asimtomatik) maupun untuk orang dengan tada-tanda HIV. Seluruhnya bebas melakukan VCT dengan keinginan dan kemauannya sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun. Namun VCT terutama disarankan untuk dilakukan oleh orang-orang dengan resiko tinggi terhadap penularan virus HIV/AIDS.

Pada dasarnya VCT dapat dilakukan oleh siapa saja yang berkemauan untuk melakukan tes VCT tersebut dengan datang ke pusat pelayanan kesehatan, dan RS Roemani Muhammadiyah Semarang memberikan pelayanan VCT pada Poliklinik VCT RS Roemani Muhammadiyah Semarang dengan tenaga medis dan konselor yang sudah terlatih.

 

Jadwal Praktek Poliklinik VCT

Senin – Jumat Pk 08.00 – Pk 12.00 WIB