SENI MENGASUH ANAK DENGAN EMPATI
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللهَ إِذَا ارَادَ بِاهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِم الرِّفْقَ
“Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan bagi sebuah keluarga maka Allah akan memasukan kelembutan kepada mereka” (HR Ahmad dan dishahikan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 523)
Mendidik dengan Hati
Dalam dunia pengasuhan, setiap anak adalah individu yang unik dengan kebutuhan, emosi, dan tantangan yang berbeda. Sebagai orang tua, memahami dan merespons kebutuhan tersebut dengan empati adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan mendukung perkembangan anak secara optimal. Pendekatan pengasuhan berbasis empati tidak hanya membantu anak merasa dihargai dan dipahami, tetapi juga memberikan dampak positif pada perkembangan emosional dan sosial mereka.
Apa Itu Empati dalam Pengasuhan?
Empati dalam pengasuhan adalah kemampuan orang tua untuk memahami, merasakan, dan merespons emosi anak dengan penuh perhatian. Empati melibatkan kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi anak, sehingga orang tua dapat memberikan respons yang sesuai tanpa menghakimi. Pengasuhan berbasis empati bukan sekadar memberikan solusi cepat atas masalah anak, tetapi lebih kepada menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan mendukung pertumbuhan emosional anak.
Contohnya, ketika anak menangis karena mainannya rusak, pengasuhan empatik bukan berarti langsung mengganti mainan tersebut, tetapi mendengarkan anak, mengenali emosinya, dan membantu mereka memahami perasaan tersebut.
Manfaat Mengasuh dengan Empati
Pengasuhan berbasis empati memberikan banyak manfaat baik bagi anak maupun orang tua. Beberapa di antaranya adalah:
- Anak Merasa Aman: Ketika anak merasa dipahami, mereka cenderung lebih percaya diri dan tidak takut untuk mengungkapkan perasaan mereka.
- Hubungan yang Lebih Dekat: Komunikasi yang penuh empati memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.
- Kemampuan Sosial yang Baik: Anak yang diasuh dengan empati cenderung lebih peka terhadap perasaan orang lain dan mampu membangun hubungan sosial yang sehat.
- Dukungan terhadap Kemandirian: Anak yang merasa didukung secara emosional lebih mudah menghadapi tantangan dan mengambil keputusan secara mandiri.
- Mengurangi Konflik: Anak yang merasa dipahami lebih kooperatif, sehingga konflik dalam pengasuhan dapat diminimalkan.
Tantangan dalam Mengasuh dengan Empati
Meskipun mengasuh dengan empati memiliki banyak manfaat, tidak jarang orang tua menghadapi tantangan dalam penerapannya. Beberapa tantangan yang sering dihadapi adalah:
- Stres dan Kelelahan: Rutinitas harian yang padat dapat membuat orang tua kehilangan kesabaran.
- Kesulitan Berkomunikasi: Tidak semua anak mampu mengekspresikan perasaan mereka dengan jelas.
- Pola Asuh Lama: Orang tua sering kali terbawa pola asuh yang mereka terima saat kecil, yang mungkin kurang empatik.
- Kurangnya Pemahaman tentang Emosi Anak: Tidak semua orang tua memiliki pengetahuan tentang cara mengenali dan memahami emosi anak.
Tips Praktis Mengasuh dengan Empati
Untuk membantu orang tua dalam menerapkan pengasuhan berbasis empati, berikut beberapa tips yang dapat dicoba:
- Dengarkan dengan Penuh Perhatian: Ketika anak berbicara, berikan perhatian penuh tanpa interupsi. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan.
- Validasi Perasaan Anak: Akui perasaan anak tanpa menghakimi, misalnya dengan mengatakan, “Mama tahu kamu sedih karena mainanmu rusak.”
- Gunakan Kata-Kata Positif: Hindari kalimat yang menyalahkan. Sebaliknya, gunakan bahasa yang membangun dan mendukung.
- Berikan Contoh Empati: Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Tunjukkan empati dalam interaksi Anda dengan orang lain.
- Luangkan Waktu Berkualitas: Luangkan waktu untuk bermain, berbicara, atau sekadar mendengarkan anak tanpa gangguan.
Aktivitas yang Mendukung Empati Anak
Selain penerapan dalam pengasuhan sehari-hari, ada beberapa aktivitas yang dapat membantu anak mengembangkan empati:
- Membaca Cerita: Diskusikan emosi dan tindakan tokoh dalam cerita.
- Permainan Peran: Bermain dokter, guru, atau profesi lainnya untuk memahami perspektif orang lain.
- Kartu Emosi: Gunakan kartu bergambar untuk mengenalkan berbagai jenis emosi kepada anak.
- Empathy Walk: Ajak anak mengamati lingkungan sekitar dan diskusikan bagaimana perasaan orang-orang yang mereka temui.
- Proyek Sosial: Libatkan anak dalam kegiatan yang membantu orang lain, seperti membagikan makanan atau mainan kepada anak yang membutuhkan.
Pengasuhan dengan empati adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. Dengan memahami dan merespons emosi anak secara empatik, orang tua tidak hanya membantu anak merasa dihargai, tetapi juga mendukung perkembangan emosional dan sosial mereka. Pengasuhan berbasis empati membutuhkan kesabaran, keterbukaan, dan usaha untuk terus belajar, tetapi manfaatnya akan dirasakan sepanjang hidup anak.
“Mendidik dengan hati adalah kunci membangun masa depan yang penuh cinta dan kasih sayang.”
Disusun Oleh :
Wiranty Quratu’ain (Mahasiswi Psikologi Unisula)
Shofa Aulia Karima (Mahasiswa Psikologi Unnisula)
Under Review Oleh : Kasiyati, S.Psi., M.Psi., Psikolog
LAYANAN PSIKOLOGI RS ROEMANI
Kasiyati, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Melayani :
1. Tes Potensi, Minat dan Bakat
2. Psikotes Gaya Belajar Anak
3. Psikotes Kesiapan Sekolah
4. Psikotes Kesehatan Mental
5. Konseling Anak dan Remaja
6. Konseling Pranikah
7. Konseling Keluarga
8. Konseling Lansia ( Geriatri)
9. Terapi Psikologi
10. Terapi Anak BerKebutuhan Khusus (ABK)
Jadwal Praktek :
Senin – Jumat (08.00 – 12.00)
Sabtu (08.00 – 11.00)
Gedung Yusuf Lt.1 RS Roemani Muhammadiyah Semarang
Klik disini —> Cek jadwal praktek di RS Roemani Muhammadiyah terbaru: Kasiyati, S.Psi., M.Psi
Klik disini —> Buat janji : Pendaftaran Online RS Roemani Muhammadiyah Semarang
Klik disini —> Daftar Dokter dan Jadwal Dokter RS Roemani Muhammadiyah Semarang
Klik disini —> DAFTAR PSIKIATRI / DOKTER SPESIALIS JIWA DAN PSIKOLOG RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG