ROEMANINEWS : EDUKASI HIV/AIDS– UPAYA CEGAH STIGMA DAN TINGKATKAN KESADARAN

 

Semarang – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai HIV/AIDS, RS Roemani Muhammadiyah Semarang bekerja sama dengan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) mengadakan penyuluhan kesehatan bertema “TANGKAS: Tanggap HIV untuk Generasi Sehat” pada hari ini, pukul 09.00 WIB, di Gedung Yusuf Lantai 1. Acara ini dipandu oleh Ns. Nur Mukharomah, S.Kep, yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung dan pasien terkait pencegahan, penularan, serta menghapus stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV).

Kolaborasi dengan PKRS RS Roemani ini bertujuan untuk memperkuat upaya edukasi kesehatan secara menyeluruh, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan meningkatkan pemahaman yang tepat tentang HIV/AIDS. Penyuluhan ini dilengkapi dengan media edukasi berupa poster informatif yang menampilkan beberapa aspek penting tentang HIV/AIDS, termasuk:

 

  • Pencegahan Tertular HIV: Di antaranya dengan setia pada pasangan resmi, tidak melakukan perilaku berisiko, serta pemanfaatan PrEP (Profilaksis Pra-Pajanan) yang telah tersedia di Puskesmas Poncol, Kedungmundu, dan Halmahera.
  • Cara Penularan HIV: Dijelaskan bahwa HIV dapat menular melalui hubungan seksual berisiko, transfusi darah yang terkontaminasi, penggunaan jarum suntik tidak steril, serta penularan dari ibu ke bayi.
  • Mitos dan Fakta tentang Penularan: Ditekankan bahwa HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk, bersalaman, penggunaan toilet bersama, atau berbagi makanan dan minuman dengan ODHIV.
  • Populasi Khusus dan Populasi Kunci: Populasi khusus meliputi kelompok yang berisiko tertular seperti ibu hamil dan penderita TBC, sementara populasi kunci mencakup mereka yang perilakunya berisiko tinggi seperti pekerja seks dan pengguna narkoba suntik.

Penyuluhan ini juga menekankan pentingnya menghapus stigma sosial terhadap ODHIV dengan slogan “Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya”. Sikap diskriminatif hanya akan memperburuk kondisi psikologis dan sosial ODHIV.

Dalam pemaparannya, Ns. Nur Mukharomah, S.Kep menyampaikan, “Banyak orang yang masih salah paham mengenai HIV/AIDS. Edukasi ini penting agar masyarakat tahu cara pencegahannya, tidak takut berinteraksi dengan ODHIV, dan tidak mengucilkan mereka.” Ia juga menegaskan pentingnya deteksi dini dan pengobatan dengan ARV.

Acara ini mendapatkan respons positif dari peserta yang hadir. “Saya jadi lebih paham tentang cara penularan dan pencegahannya. Ternyata banyak mitos yang selama ini salah,” ungkap salah satu pengunjung.

Yuk cari tahu, apasih HIV? 

 

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit. Virus ini menjadi tahap awal dari penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Cara Penularan HIV

HIV dapat ditularkan melalui:

  • Hubungan Seksual: Baik antara lelaki-perempuan maupun lelaki dengan lelaki (LSL) yang tidak menggunakan pelindung.
  • Transfusi Darah: Darah yang terkontaminasi virus HIV.
  • Penggunaan Jarum Suntik: Berbagi jarum suntik yang tidak steril.
  • Dari Ibu ke Bayi: Melalui proses kehamilan, persalinan, atau menyusui jika sang ibu positif HIV.

HIV Tidak Menular Melalui

Banyak mitos yang beredar mengenai penularan HIV. Pada kenyataannya, HIV tidak menular melalui:

  • Gigitan nyamuk atau serangga
  • Menggunakan toilet bersama
  • Bersentuhan dan bersalaman
  • Bertukar pakaian
  • Berciuman
  • Makanan atau minuman bersama
  • Tinggal serumah dengan ODHIV

Pencegahan Tertular HIV

Beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penularan HIV, di antaranya:

  • Setia pada Pasangan Resmi: Mengurangi risiko penularan melalui hubungan seksual yang tidak aman.
  • Tidak Melakukan Perilaku Berisiko: Seperti penggunaan narkoba suntik atau hubungan seksual tanpa kondom.
  • Ibu Hamil Memeriksa Status HIV: Untuk mencegah penularan kepada bayi.
  • Konsumsi PrEP: Profilaksis Pra-Pajanan bagi pasangan seksual dengan HIV negatif untuk mencegah penularan.
  • Penggunaan Kondom: Wajib digunakan oleh pasangan ODHIV saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan.
  • Tes HIV Sebelum Menikah: Calon pengantin disarankan untuk mengetahui status HIV mereka.

PrEP (Profilaksis Pra-Pajanan) kini sudah tersedia di beberapa Puskesmas di Kota Semarang, seperti Puskesmas Poncol, Kedungmundu, dan Halmahera.

Populasi Khusus dan Populasi Kunci

  • Populasi Khusus: Kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan HIV, seperti ibu hamil, pasangan ODHIV, penderita TBC, penderita hepatitis, dan warga binaan pemasyarakatan.
  • Populasi Kunci: Kelompok masyarakat dengan perilaku berisiko tinggi, seperti pekerja seks (PS), waria, lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki (LSL), pengguna narkoba suntik, dan transgender.

Tanda-tanda HIV

Gejala HIV dapat bervariasi, namun beberapa tanda umum meliputi:

  • Batuk lama
  • Demam berkepanjangan
  • Diare terus-menerus
  • Sariawan atau mulut berjamur
  • Penurunan berat badan drastis tanpa diet
  • Kulit mudah luka dan terinfeksi
  • Muncul benjolan di anus

Jika menemukan tanda-tanda tersebut, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat.

Pengobatan HIV

Setelah dinyatakan positif HIV, pengobatan dengan ARV (Antiretroviral) harus segera dilakukan untuk menekan perkembangan virus dalam tubuh dan meningkatkan kualitas hidup ODHIV. Di Kota Semarang, tersedia 54 layanan kesehatan yang menyediakan ARV, sehingga akses terhadap pengobatan ini cukup mudah didapatkan.

Tips Hidup Sehat untuk ODHIV

  • Dekatkan diri pada Allah SWT untuk ketenangan batin.
  • Segera mendapatkan obat ARV setelah terdiagnosis.
  • Menjaga pola hidup sehat dan seimbang dengan asupan nutrisi yang baik.
  • Tidak menularkan ke orang lain dengan bertanggung jawab dalam berperilaku.
  • Menghindari perilaku berisiko, seperti penggunaan narkoba atau gonta-ganti pasangan.

Komitmen RS Roemani dan PKRS

Kolaborasi antara RS Roemani dan PKRS dalam penyuluhan ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat sehingga dapat mencegah penyebaran HIV/AIDS dan mengurangi stigma sosial terhadap ODHIV. RS Roemani Muhammadiyah Semarang dan PKRS terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kesehatan secara berkelanjutan demi mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stigma.

Untuk informasi lebih lanjut dan edukasi kesehatan lainnya, ikuti akun Instagram resmi RS Roemani di @rsroemanimuhammadiyah. Bersama RS Roemani #RumahSehatKeluargaIslami

 

PKRS Roemani
PKRS Roemani

 

by: amelarf

 

Buat janji : Pendaftaran Online RS Roemani Muhammadiyah Semarang

Daftar Dokter dan Jadwal Dokter RS Roemani Muhammadiyah Semarang

 

 

HUBUNGI KAMI
Telepon : 024-8444623
Website : www.rsroemani.com
Whatsapp Customer Service: 089531464260
Fax : 024-8415752
Email : rs_roemani@yahoo.co.id