PKRS ROEMANI KOLABORASI DENGAN MAHASISWA KEDOKTERAN UNIMUS–PENYULUHAN BANTUAN HIDUP DASAR

Semarang, 13 Februari 2025 – Rumah Sakit Roemani Semarang bekerja sama dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) mengadakan penyuluhan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang ditujukan bagi pengunjung dan pasien rumah sakit. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RS Roemani dan berlangsung di Poliklinik lantai 1 pada pukul 09.00 WIB.

Bantuan Hidup Dasar adalah teknik penyelamatan pertama yang dapat dilakukan oleh siapa saja dalam kondisi darurat, terutama untuk mencegah kematian akibat henti jantung. Dalam kegiatan penyuluhan ini, peserta dibekali dengan pengetahuan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi korban yang mengalami henti jantung.

Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar

Berdasarkan materi yang disampaikan, tindakan pertama dalam Bantuan Hidup Dasar adalah memastikan keselamatan diri, pasien, dan lingkungan (prinsip 3A: Aman Diri, Aman Pasien, Aman Lingkungan). Setelah itu, penolong harus mengecek respons korban dengan mengguncang bahunya dan memanggilnya dengan suara lantang. Jika tidak ada respons, segera panggil bantuan dan lakukan pemeriksaan nadi selama 10 detik.

Jika nadi tidak teraba, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pijat jantung dengan teknik yang benar. Beberapa hal penting dalam melakukan pijat jantung, yaitu:

  • Posisi penolong harus berlutut di samping korban
  • Telapak tangan diletakkan di tengah tulang dada
  • Lakukan tekanan kuat dan cepat, minimal 100 kali per menit
  • Kedalaman tekanan 5 cm untuk dewasa
  • Siklus pijatan dilakukan sebanyak 30 kali secara kontinu

Hentikan pijat jantung jika nadi korban kembali teraba, penolong kelelahan, bantuan medis tiba, atau tidak ada respons setelah 20 menit tindakan. Selain itu, peserta juga diberikan edukasi tentang cara menghubungi layanan darurat dengan memberikan informasi lengkap, seperti nama korban (jika diketahui), lokasi kejadian, kondisi korban, serta tindakan yang sudah dilakukan.

 

Selama penyuluhan berlangsung, terlihat antusiasme tinggi dari peserta, baik pengunjung maupun pasien rumah sakit. Mereka tidak hanya menyimak teori yang diberikan, tetapi juga aktif mencoba teknik-teknik yang diajarkan.

“Awalnya saya pikir hanya tenaga medis yang bisa melakukan pertolongan pertama, tetapi ternyata masyarakat umum juga bisa melakukannya. Ini sangat berguna, terutama jika kita berada dalam situasi darurat,” ujar salah satu peserta penyuluhan.

 

Kegiatan edukasi ini menjadi bagian dari komitmen RS Roemani dan Mahasiswa UNIMUS untuk meningkatkan kesadaran serta keterampilan masyarakat dalam menangani kondisi darurat. Dengan memahami Bantuan Hidup Dasar, diharapkan lebih banyak orang dapat bertindak cepat dalam situasi gawat darurat, sehingga semakin banyak nyawa yang dapat terselamatkan sebelum bantuan medis tiba.

RS Roemani  terus berupaya memberikan edukasi kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat, guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sigap dalam menghadapi kondisi darurat.

Bersama RS Roemani #RumahSehatKeluargaIslami

PKRS RS Roemani
PKRS RS Roemani