WASPADA GADGET PADA SPEECH DELAY ANAK

 

Penyuluhan Gadget terhadap pengaruh keterlambatan berbicara anak (foto: Yoga Sasongko)

RS Roemani – (4/9) Kegiatan penyuluhan pengaruh gadget terhadap keterlambatan bicara anak usia 3-5 tahun di selenggarakan oleh PKRS Roemani di Gedung Yusuf hari ini 4 September 2024 depan Poli Rehabilitasi Medik RS Roemani dengan narasumber Yoga Sasongko Amd.TW, selaku ahli terapi wicara RS Roemani mengajak pengunjung maupun pasien rehabilitasi medik untuk lebih aware terhadap dampak penggunaan gadget untuk anak usia dini dan faktor apa saja yang dapat menyebabkan anak cenderung mengalami keterlambatan berbicara ( speech delay ) hingga rekomendasi untuk orangtua/pengasuh mencegah hal ini terjadi.

 

APA ITU SPEECH DELAY

Speech delay adalah kondisi dimana anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Hal ini dapat melibatkan keterlambatan dalam kemampuan untuk mengucapkan kata-kata, menggunakan kalimat, atau berbicara dengan cara yang di mengerti orang lain.

Beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan berbiacara anak antara lain, faktor genetik, keterlambatan perkembangan, masalah pendengaran, kurangnya stimulan atau interaksi sosial di lingkungan tempat tinggal , gangguan bicara maupun bahasa.

 

GADGET DAPAT MEMPENGARUHI FAKTOR KETERLAMBATAN BERBICARA PADA ANAK

Akibat dari perkembangan globalisasi rupanya terpaan gadget pada anak usia dini memberikan pengaruh atau dampak yang negatif atas tumbuh kembang anak salah satunya terkait keterlambatan berbicara. Bahkan beberapa studi kasus menyebutkan bahwa orang tua cenderung memberikan gadget pada anak agar lebih diam, nyatanya hal ini tidak sepenuhnya benar. Kebiasaan anak akan lebih fokus terhadap gadget bisa mengurangi respon anak pada lingkungan sekitar bahkan dapat menyebabkan sifat acuh pada anak.

  • Dampak Positif
  1. Stimulasi Kognitif dan Pembelajaran: Jika digunakan dengan bijak, gadget dapat menyediakan akses ke aplikasi pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan kognitif, bahasa, dan pemecahan masalah anak. Misalnya, aplikasi yang melibatkan permainan edukatif bisa membantu anak belajar huruf, angka, atau kosakata baru dengan cara yang menyenangkan.
  2. Interaksi dengan Konten Pendidikan: Konten seperti video edukatif, buku digital, dan aplikasi interaktif dapat memberikan anak kesempatan untuk belajar tentang berbagai topik dan memperkenalkan konsep-konsep baru dengan cara yang menarik.
  3. Pengembangan Keterampilan Digital: Dalam era digital, kemampuan dasar menggunakan teknologi bisa menjadi keterampilan penting di masa depan. Penggunaan gadget dalam batas wajar dapat membantu anak beradaptasi dengan teknologi dan memahami cara kerja perangkat.
  • Dampak Negatif
  1. Keterlambatan Perkembangan Bahasa: Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengurangi interaksi verbal langsung antara anak dan orang dewasa. Interaksi sosial yang kaya sangat penting untuk perkembangan bahasa, dan waktu yang dihabiskan di depan layar bisa mengurangi kesempatan anak untuk berbicara dan mendengar bahasa secara aktif.
  2. Gangguan pada Pola Tidur: Paparan layar gadget sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur anak. Cahaya biru dari layar dapat mempengaruhi produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga mengakibatkan masalah tidur yang dapat berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak.
  3. Penurunan Keterampilan Sosial: Terlalu banyak waktu di depan gadget bisa mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan belajar keterampilan sosial seperti berbagi, bergiliran, dan berkomunikasi secara langsung.
  4. Masalah Kesehatan Fisik: Duduk dalam waktu lama saat menggunakan gadget dapat berkontribusi pada masalah kesehatan fisik, seperti postur tubuh yang buruk, ketegangan mata, atau kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan berat badan anak.
  5. Kecanduan Teknologi: Anak-anak yang terbiasa dengan gadget mungkin mengembangkan kebiasaan yang sulit diubah, seperti ketergantungan pada perangkat untuk hiburan atau stimulasi. Ini bisa menyebabkan masalah ketika gadget tidak tersedia atau saat mencoba mengurangi penggunaannya.

 

Gadget cenderung media yang sifatnya searah sehingga kurang memberikan stimulus untuk tumbuh kembang anak, lebih baik ajak dan ikut sertakan anak dalam kegiatan orang tua agar lebih mengeksplor hal nyata di lingkungan sekitar ”, tutur Yoga.

Beberapa tahapan perkembangan bahasa atau parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati apakah anak mengalami speech delay adalah sebagai berikut:

 

Usia 0-6 bulan

  • Mengulangi suara yang sama
  • Seringkali membuat suara “koo” dan gurgles”, dan suara yang menyenangkan
  • Menggunakan tanghisan yang berbeda untuk mengutarakan kebutuhan yang berbeda
  • Sudah dapat merespon senyum bila di ajak interaksi
  • Mengenali suara manusia

 

Usia 7-12 bulan

  • Dapat memberikan respon untuk permintaan sederhana
  • Dapat merespon pada namanya sendiri

 

Usia 13-18 bulan

  • Mengikuti perintah sederhana
  • Mengenali 1-3 bagian tubuh
  • Memiliki pengucapan (ekspresif) kosa kata 2-20 kata atau lebih

 

Usia 19-24 bulan

  • Lebih sering menggunakan kata dari pada jargon
  • Memiliki pengucapan (ekspesif) kosa kata 50-100 kata atau lebih
  • Memiliki pemahaman (reseptif) kota kata 300 kata atau lebih

 

Usia 2-3 tahun

  • Bicara 50-75% dapat di pahami orang lain
  • Mulai dapat menamakan benda
  • Menunjuk kepada gambar di dalam buku bila di minta

 

REKOMENDASI UNTUK MENCEGAH SPEECH DELAY PADA ANAK

  1. Memberikan batasan waktu dalam penggunakan gadget, bahkan untuk anak usia 1-3 tahun lebih baik jangan perkenalkan dahulu, sekalipun di kenalkan harus dengan pengawasan orang tua secara penuh.
  2. Mengembangkan bakat dan minat anak
  3. Mengenalkan dan mengeksplor media bermain dan belajar menggunakan benda yang ada di sekitar
  4. Orang tua harus lebih sering bermain dengan anak, mengobrol melakukan aktivitas bersama agar hubungan orang tua anak lebih dekat.
  5. Melibatkan anak dalam berbagai aktivitas orangtua yang berguna untuk stimulus sensorik maupun motorik pada anak.
  6. Mengajak anak ke tempat rekreasi, hal ini dapat menambah anak mengenal lingkungan sekitar lebih luas.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, dan sedikit keterlambatan dalam berbicara tidak selalu menunjukkan masalah yang serius. Namun, jika Anda menyadari hal yang berkaitan dengan keterlambatan bicara pada anak disertai dengan masalah lain atau berlangsung lama, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional, seperti dokter anak atau terapis wicara, untuk evaluasi lebih lanjut dan dukungan yang sesuai.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak maupun terapis bicara untuk evaluasi dan diagnosis leboh lanjut . Anda dapat datang langsung ke rumah sakit RS Roemani Muhammadiyah Semarang untuk berkonsultasi lebih lanjut atau dapat menghubungi Customer Service kami di (024) 8444623 / www.rsroemani.com untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai layanan dan fasilitas kami. Mari percayakan kesehatan Anda dan si kecil bersama RS Roemani #RUMAHSEHATKELUARGAISLAMI

 

HUBUNGI KAMI

Telepon : 024-8444623 ( Hunting ) ; 024-8444625 (hunting) ; 024-8444626 (hunting)
Fax : 024-8415752
Email : rs_roemani@yahoo.co.id

 

article by Amalia

poster by PKRS RS Roemani